Jumlah investor pasar modal di Indonesia masih terbilang minim. Dikutip dari Kontan.co.id, Per Februari 2022, investor pasar modal Indonesia baru 8,1 juta. Padahal, berinvestasi dipasar modal, dinegara maju, merupakan pilihan utama karena memiliki return cukup tinggi dibanding instrumen investasi yang lain.
Literasi masyarakat mengenai investasi cukup rendah, sehingga banyak yang terjerumus ke investasi bodong. Perlu edukasi kepada masyarakat supaya masyarakat semakin sadar pentingnya berinvestasi, sekaligus juga mengajak masyarakat untuk waspada dengan berbagai tawaran investasi bodong.
Kampanye literasi dan inklusi keuangan dengan tujuan utama agar jumlah investor di pasar modal semakin meningkat. Berikut ini adalah beberapa cara mencegah investasi bodong.
Cara Mencegah Investasi Bodong
Pelajari Sebelum Investasi
Supaya tidak tergiur tawaran investasi bodong, Anda wajib paham dan pelajari terlebih dahulu produk investasi yang akan Anda beli. Pastikan juga, apakah produk tersebut mempunyai legalitas yang telah disetujui oleh pihak otoritas baik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Bursa Efek Indonesia (BEI).
Jangan Tergiur Return Tinggi
Kemudian cari informasi secara lengkap, perusahaan yang menjual produk investasi tersebut. Jangan sungkan, untuk bertanya langsung ke OJK maupun BEI.
Tak kalah penting, jangan percaya dengan penawaran return yang tinggi. Sebab setiap investasi selalu ada risiko, semakin tinggi imbal hasol investasi maka semakin tinggi juga risikonya.
Baca Syarat dan Ketentuan
Tak kalah penting, baca juga kontrak pembukaan rekening dengan baik agar tahu hak dan kewajiban sebagai investor. Disisi lain, kewajiban perusahaan harus menjelaskan dengan benar apapun produk investasi tersebut. Jika terdeteksi ada unsur penipuan yang dilakukan oleh sales, dapat langsung mengadu ke Perusahaan Efek.
Cek Profil Resiko
Apakah Anda masuk tipe investor moderat, konservatif atau spekulatif. Kemudian, pilihan investasi yang diambil apakah untuk jangka pangjang atau jangka pendek. Sesuakan dengan diri Anda.
Diversifikasi
Terakhir, jangan simpan telur dalam satu keranjang. Artinya, dalam berinvestasi, investor harus menyebarkan investasi kedalam beberapa produk dan portofolio agar dapat meminimalkan risiko. Pilih mana saham untuk investasi jangka panjang, mana untuk janka pendek.