5 Pasar Tradisional Ini Memiliki Keunikan

admin

Pasar Apung Muara Kuin (Foto: kompas.com)

Setiap negara memiliki pasar tradisional yang melakukan aktivitas jual beli dengan mempertahankan budaya lokal. Tidak terkecuali Indonesia yang memiliki keragaman budaya, yang tentu memiliki karakter pasar tradisional yang berbeda-beda antar daerahnya. Berikut lima pasar tradisional Indonesia yang memiliki keunikan.

1. Pasar Bisu Koto Baru di Sumatera Barat
Pasar yang berada di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat ini memiliki tradisi unik. Sebagaimana namanya, di pasar Bisu ini terdapat tradisi Marosok, sebutan bagi tradisi jual beli ternak dengan menggunakan bahasa isyarat tangan. Dengan tidak mengucap satu kata pun, pembeli dan penjual berjabat tangan dalam waktu lama.

Tetapi di dalamnya, jari mereka bergoyang ke kiri dan ke kanan. Isyarat jari inilah yang dijadikan perantara dalam negosiasi harga ternak, dimana setiap jari melambangkan nilai uang. Tradisi yang disebut Tradisi Marosok ini bertujuan menyembunyikan harga ternak yang dibeli dari banyak orang.

2. Pasar Apung Muara Kuin di Kalimantan Selatan
Pasar satu ini tentu tidak asing lagi. Penampilannya pernah kita lihat di stasiun RCTI beberapa tahun lalu. Pasar Apung Muara Kuin berada di persimpangan Sungai Barito dan Sungai Kuin di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pasar apung sendiri menjadi ikon wisata Kalimantan yang memiliki banyak sungai. Aktivitas Pasar Apung Muara Kuin sudah berlangsung sejak lama, di mana para pedagang dan juga pembeli berinteraksi di atas perahu.

Yang menjadi keistimewaannya, Pasar Apung Muara Kuin masih menerapkan transaksi barter antar pedagang. Pedagang wanita yang disebut dukuh menjual hasil produksinya kepada tangan kedua yang disebut penyambangan. Hasil produksi tersebut kemudian dijual kembali oleh penyambangan kepada pembeli. Jika ingin melihat dan merasakan secara langsung aktivitas Pasar Apung Muara Kuin, kamu harus bangun pagi. Pasalnya, aktivitas pasar dimulai setelah shalat subuh dan berakhir pada pukul 09.00 WITA.

3. Pasar Sentral Makale di Toraja
Dibandingkan dengan pasar di daerah lain, Pasar Sentral Makale di Toraja menjual komoditi yang berbeda. Di sebuah blok kecil, di bagian belakang pasar, terdapat “Pasar Babi”. Di pasar ini terdapat aktivitas jual beli ternak babi, anak babi, dan daging babi. Di samping kerbau, babi termasuk ternak yang tidak terpisahkan dari masyarakat Tana Toraja.

Di pasar ini, anak babi diletakkan di dalam karung dan jika ada pembeli yang berminat, karung tersebut akan dibuka. Sementara itu, babi dewasa dibaringkan di atas bale-bale mini bambu dan diikat dengan menggunakan kulit luar bambu. Di pasar ini, babi hitam berharga lebih mahal dibandingkan dengan babi albino. Jadwal pasar ini mengikuti tradisi Toraja sejak dulu yaitu hanya dibuka enam hari sekali.

4. Pasar Bolu Toraja
Selain Pasar Sentral Makale, Toraja masih memiliki satu pasar unik yaitu Pasar Bolu. Di pasar ini, terjalin aktivitas jual beli kerbau. Bagi masyarakat Toraja, kerbau memiliki kedudukan istimewa. Masyarakat setempat percaya bahwa kerbau yang disembelih akan menjadi kendaraan bagi roh mereka yang telah meninggal agar bisa cepat sampai ke surga.

Sama halnya seperti Pasar Makale, Pasar Bolu juga hanya dibuka dalam 6 hari sekali. Jumlah kerbau yang diperjualbelikan saat hari pasar bisa mencapai 500 ekor. Dibandingkan harga babi, harga kerbau jauh lebih mahal yakni berkisar 5 juta rupiah sampai ratusan juta rupiah. Ukuran dan warna tubuh kerbau sangat menentukan harga kerbau. Beda halnya dengan babi, kerbau hitam justru berharga lebih murah dibandingkan dengan kerbau albino.

5. Pasar Tomohon, Sulawesi Utara
Berwisata ke Manado belum lengkap rasanya bila belum mampir ke Tomohon. Kota Tomohon sangat terkenal sebagai daerah pariwisata beriklim sejuk dan berpanorama indah. Selain itu, kota Tomohon juga memiliki pasar unik yang bernama sama yaitu Pasar Tomohon.

Di pasar ini, kamu dapat menyaksikan pemandangan unik yang juga mengerikan, dimana banyak ditemukan pedagang yang menjual daging ular, tikus, kelelawar, babi, kucing, dan anjing. Daging-daging ini memang menjadi santapan harian masyarakat Tomohon. Jika kamu berkunjung sebelum akhir tahun, kamu bisa berwisata kuliner dengan mencicipi daging kelelawar yang disebut paniki, daging anjing yang disebut RW, daging babi hutan, woku, hingga tikus goreng.

Tags

Artikel Terkait

Tinggalkan komentar

Ads - Before Footer